Jumat, 26 Oktober 2012

Cerita dan Hikmah Qurban



penyembelihan hewan kurban ini terjadi sejak jaman Nabi Adam As sampai Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Surat Al-Maidah ayat 27: “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
pada masa Nabi Ibrahim AS, Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT  supaya menyembelih putranya Nabi Ismail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya di Mina, Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula. Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkan tempat tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah, syetan menggoda Siti Hajar:  “Hai Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan anakku?”  Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Setibanya di Jabal Kurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun berubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107:  
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah Dia: “Hai Ibrahim, “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar “.

Hikmah Berkurban antara lain:
  1. Ibadah kurban merupakan pendidikan keikhlasan dalam beramal. Niat kurban itu hanya untuk dan demi menuju ridha Allah semata. Tidak boleh disertai kepentingan lain, selain lillahi rabbil’alamin. Syi’ar kurban bukan ajang pamer kekayaan dan kemewahan, melainkan kebanggaan dan keunggulan beribadah yang ditujukan hanya untuk Allah Yang Maha Kaya, menanamkan pembelajaran motivasi pada kita semua, agar melepaskan baju kepentingan apapun, di luar kepentingan Tauhidullah semata. Dan ini tercermin dalam do’a kurban:”Bismillaahi Walloohu Akbar, Alloohumma minka walaka,Alloohumma Taqobbal Minnii.”(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah! Ini dari-Mu dan hanya untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban ini dariku).”
  2. Dalam penyembelihan kurban ini ada tujuan ihsan, antara lain dengan menyayangi binatang, seperti dalam hadits Syaddab bin Aus Al Anshari ra,  Shahih Muslim (3:1548), Nabi SAW menyuruh untuk berlaku ihsan terhadap semua makhluk Allah, yang hidup maupun yang sudah mati, manusia maupun binatang. Penyembelih atau tukang potong tidak boleh menakut-nakuti hewan sembelihan, pisaunya harus tajam, tidak boleh menyakiti hewan kurban dengan mengambil sebagian dari dagingnya sebelum disembelih, sembelihlah binatang itu dengan baik.
  3. menampakkan manfaat duniawi dan ukhrawi dari inti-inti ajaran Islam, seperti tujuan kesehatan pada menyedekahkan dagingnya, tujuan ekonomi pada pembelian hewan, tujuan budaya pada kedatangannya setiap tahun, tujuan sosial pada berhimpunnya banyak jama’ah saat penyembelihan dan pembagian dagingnya, dan sebagainya. Dalam kurban, nilai-nilai solidaritas sosial betul-betul nampak. Setiap insan harus saling mengasihi dan menyayangi, peduli terhadap orang lain, dan membantu orang-orang yang tidak mampu. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, ia membutuhkan bantuan orang lain.Dengan berkurban berarti kita sudah peduli dengan lingkungan sekitar kita, khususnya bagi mereka yang hampir sepanjang tahunnya tidak mampu menikmati daging, karena tergolong fakir atau miskin. Berkurban berarti ikut membantu beban penderitaan orang lain yang lagi kesusahan. Mungkin saatnyalah kita senantiasa berempati kepada sesama agar hidup ini penuh berkah dan berarti bagi diri sendiri, orang lain dan tentunya bagi Allah SWT.
  4. kita diingatkan untuk selalu menyebut asma Allah sambil mengenang jejak sejarah anak Nabi Adam dan napak tilas nilai perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dengan isteri dan anaknya, sekaligus nilai sejarah Masy’aril Haram dari ‘Arafah, Mudzdalifah, Mina dan tempat bersejarah lainnya. Dengan senantiasa menyebut nama Allah, keyakinan kita terhadap-Nya semakin kuat. Dimana dan kapan pun berada, kita selalu mengingat-NyA.
  5. Kurban mendidik manusia untuk menghilangkan sifat-sifat kebinatangan, seperti rakus, tamak, dan lain-lain. Di samping itu, pekerjaan atau profesi yang menjurus kepada kemaksiatan
  6. perwujudan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Implementasi dari rasa dan sikap umat untuk mengerjakan perintah-Nya.
SuratAl-Hajj ayat 37: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Senin, 22 Oktober 2012

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT : ”TIDAK BENAR ISU PENCULIKAN ANAK, MASYARAKAT JANGAN TERPROVOKASI”


Atensi khusus diberikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. TGH. M. Zainul Majdi terkait dengan maraknya isu gangguan kamtibmas di NTB, khususnya yang dalam beberapa hari terakhir terjadi di Pulau Lombok, yaitu isu penculikan anak yang diwarnai dengan aksi penghakiman massa. Meski sedang menunaikan ibadah haji, Gubernur NTB tetap memonitor dan memantau perkembangan di daerah, serta memberikan arahan kepada jajaran pemerintah di NTB.
“Saya sudah mengontak seluruh Bupati/Walikota se Pulau Lombok, dan meminta kepada mereka menegaskan bahwa isu penculikan bayi dan anak itu TIDAK BENAR. Isu yang dilepas adalah bagian dari upaya untuk mengadu domba masyarakat. Masyarakat jangan terprovokasi oleh berbagai isu tersebut, apalagi sampai berbuat anarkhis”, papar Gubernur NTB.
Lebih lanjut Gubernur NTB meminta agar pihak kepolisian hadir dengan kekuatan penuh untuk mengembalikan kemananan dan ketertiban masyarakat. Kepolisian agar sungguh-sungguh dan all out dalam penanganan dan penyelesaian permasalahan. “Kepolisian harus lebih kuat lagi untuk menangani isu-isu tersebut, karena bila tidak, maka eskalasinya bisa meningkat, seiring dengan semakin kuatnya upaya oknum tertentu untuk terus menebar isu tersebut untuk mengadu domba masyarakat NTB”.
Gubernur NTB menyebutkan, setidaknya ada dua hal yang harus menjadi perhatian pihak kepolisian saat ini, yaitu :
1. segera ada tindakan-tindakan nyata untuk menjaga keamanan daerah, mengembalikan rasa aman masyarakat, serta menjaga jiwa dan harta bendanya;
2. segera lakukan penyelidikan secara profesional untuk mengetahui oknum yang terlibat, mengejar dan menangkapnya.
Dalam kaitan ini, Gubernur NTB telah meminta Wakil Gubernur NTB untuk mengkoordinasikan semua perangkat pemerintahan, termasuk KOMINDA untuk merespon dan memulihkan rasa aman masyarakat. Bahkan semua jajaran SKPD diminta untuk turun ke masyarakat, serta mengoptimalkan penggunaan berbagai media yang ada dalam memberi penegasan kepada masyarakat terkait ketidakbenaran isu tersebut, dan upaya adu domba yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui jalur lain, Gubernur NTB juga meminta bantuan para Tuan Guru dan Tokoh Masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat terkait hal tersebut.
“Kita sedang diadu domba oleh oknum-oknum tertentu”. “Kita lawan adu domba tersebut dengan cara mengklarifikasi bahwa isu tersebut TIDAK BENAR, dengan tetap menjaga kekompakan, serta tidak terpengaruh dengan isu-isu tersebut”. “Jangan sampai terprovokasi dan melakukan aksi anarkhis, karena ini yang diinginkan oleh oknum-oknum tersebut”, Jelas Gubernur NTB.
“Optimalkan Siskamling dan tingkatkan kewaspadaan terhadapnya isu yang digulirkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, namun jangan menempatkan kecurigaan yang berlebihan”. “Hubungi aparat kepolisian terdekat jika ada indikasi yang mencurigakan dan serahkan penanganannya kepada jajaran kepolisian”. “Masyarakat jangan melakukan penghakiman sendiri”. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada penculikan anak dan lain-lain”, pungkas Gubernur NTB.
Selanjutnya, dalam jumpa pers dengan wartawan di kantornya, Wakil Gubernur NTB – Ir. H. Badrul Munir, M.M, yang didampingi Kepala Bakesbangpoldagri (H. Nasibun, SH, MTP) dan Asisten Tatapraja dan Aparatur (Drs. H. Ridwan Hidayat) menyampaikan bahwa : “isu tersebut sangat tidak bertanggungjawab, meresahkan masyarakat, dan mengganggu stabilitas daerah. Oleh karena itu saya sampaikan bahwa isu tersebut secara terus-menerus kita ikuti dan telusuri, kita ikuti perkembangannya sekaligus kita telusuri sumbernya. Pemerintah Daerah melihat isu ini merupakan upaya mengadu domba masyarakat, upaya untuk menciptakan kekacauan di NTB”.
“Kami telusuri terus isu tersebut, karena tidak ada isu yang tidak ada sumbernya – tidak ada asap kalau tidak ada api. Isu yang sangat menyesatkan ini tentunya ada aktor-aktor yang bermain dibelakang. Pemerintah Provinsi NTB bersama-sama aparat keamanan dan seluruh unsur pemerintah lainnya tetap kompak, untuk menelusuri isu ini sekaligus juga untuk mencegah terjadinya konflik ditengah masyarakat, dan isu ini tidak boleh berkembang”, jelas Wakil Gubernur NTB.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur NTB mengungkapkan : “Kami sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota, supaya menyebarluaskan, memberitahukan kepada masyarakat, bahwa sesungguhnya isu yang berkaitan dengan santet, penculikan bayi, dan isu SARA, tidak boleh kita biarkan. Kita tidak ingin isu-isu ini dijadikan alat oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang memiliki agenda-agenda khusus, yang tidak menginginkan NTB kondusif, yang tidak ingin NTB pembangunannya berjalan dengan baik”.
“Kita sadari bersama, kita sekarang sedang berikhtiar. Pemerintah bersama seluruh masyarakat sedang membangun daerah ini. Kita sedang berada pada semangat membangun. Kita berada pada capaian-capaian pembangunan yang mengarahkan kita pada peningkatan-peningkatan yang cukup menggembirakan”. “Jangan sampai kita terprovokasi sebagaimana diinginkan oknum-oknum tersebut. Jaga kekompakan kita. Teman-teman media juga berkontribusi dalam menciptakan kondusifitas daerah. Beritakan yang patut diberitakan”, harap Wakil Gubernur NTB.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,

Himbauan ini saya dapat dari Om Fairuz Abu Macel yang sumber tulisan asli disini dan saya teruskan melalui blog ini agar masyarakat luas dapat mengetahui bahwa ISU PENCULIKAN ANAK INI TIDAK BENAR, JADI MASYARAKAT JANGAN MUDAH TERPROVOKASI.

Sebelumnya Sahabat Lombok juga telah memberitakan hal serupa.

Kapolres dan Walikota Klarifikasi Isu Penculikan Anak di Lombok NTB
Menyikapi isu penculikan anak yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat beberapa minggu terakhir yang sangat meresahkan masyarakat membuat beberapa tokoh angkat bicara untuk memberikan Klarifikasi terkait isu tersebut.

Melalui sebuah wawancara eksklusif dengan Lombok TV, Walikota Mataram dan Kapolres Mataram masing masing memberikan statement atas isu penculikan anak yang telah menimbulkan korban jiwa.

Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengatakan bahwa isu penculikan anak yang merebak di masyarakat hanyalah upaya dari oknum tidak bertanggung jawab yang ingin mengganggu kondusifitas wilayah Lombok, khususnya mataram. Beliau menghimbau kepada warga Lombok untuk tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh isu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Pada kesempatan itu, Bapak Walikota juga menyempatkan diri memberikan pujian kepada warga Mataram yang lebih tenang menyikapi isu  penculikan ini jika dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya di Lombok.

Sementara itu Kapolres Mataram AKBP Kurnianto Purwoko membantah kalau SMS Isu penculikan anak yang mengatasnamakan dirinya sama sekali tidak benar. Senada dengan pernyataan walikota mataram, beliau juga mensinyalir bahwa penyebar isu melalui SMS itu adalah upaya dari orang yang ingin menghambat kemajuan Lombok dengan cara mengganggu ketenteraman masyarakat. Kapolres Mataram berjanji akan mengusut tuntas isu menyesatkan yang telah menjadi terror di masyarakat serta menindak para pelaku amuk massa yang menyebabkan jatuhnya korban.

Sebelumnya Kapolda NTB, melalui Kabid Humas AKBP Sukarman Husein juga dengan tegas membantah kebenaran isu penculikan yang beredar tengah masyarakat dan menganggapnya sebagai kabar angin yang menyesatkan karena hingga saat ini belum ada satupun laporan dari warga yang menjadi korban penculikan.  Kapolda NTB juga menghimbau kepada masyarakat NTB agar bisa lebih bijaksana menyikapi isu ini serta tidak main hakim sendiri terhadap orang yang belum tentu terbukti bersalah.

Sumber : http://dasanbaru.wordpress.com/2012/10/22/kapolres-dan-walikota-klarifikasi-isu-penculikan-anak-di-lombok-ntb/
Dari penulis:
Siapa yang tidak takut dan ngeri dengan Isu ini? Saya sendiri tidak berani keluar rumah pada malam hari. Tetapi, apakah rasionalitas sudah kita kesampingkan? Bagaimana mungkin kita bisa menghakimi orang yang belum tentu bersalah. Dimana rasa Kemanusiaan kita? Bagaimana kalau seandainya mereka bukanlah pelaku penculikan? Ada baiknya kita memberikan kesempatan kepada aparat penegak hukum kita untuk bekerja mencari tau kebenaran dari isu ini supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Kalau kita bersikap begini terus, maka siapapun dari kita pasti takut untuk berkunjung ke tempat atau kampung lain di Lombok. Jangan jangan begitu kita lewat, terus karena terlihat asing oleh warga dan di curigai sebagai pelaku terus langsung di bunuh. Bagaimana kalau anda di posisi mereka? Bayangkan jika anda yang datang bertamu kesebuah desa dimana tidak ada orang yang mengenal anda lalu menganggap anda adalah pelaku kriminal dan langsung menghakimi anda? Nau’dzubillah min dzaalik! Semoga yang telah terjadi bukanlah sebuah kesalahan. Mari kedepankan rasa kemanusiaan kita. Bersama kita teliti dan cermati kejadian akibat isu ini dengan lebih bijaksana. Dan Izinkanlah aparat keamanan melakukan tugasnya dan mencari tahu fakta yang sebenarnya terlebih dahulu. Salam.

Jangan ada lagi korban berjatuhan, Mari bersama-sama kita wujudkan kembali Lombok yang Tenteram dan Damai.

Sumber:

ISU PENCULIKAN...?


Isu penculikan anak yang marak beredar ditengah masyarakat lombok nusa tenggara barat, baik dari mulut kemulut maupun lewat sms dipastikan tidak benar alias menyesatkan. Pasalnya, sejauh ini aparat kepolisian belum mendapat laporan dan fakta-fakta terkait kebenaran isu menyesatkan tersebut. Diduga ada oknum yang dengan sengaja menyebarkan isu sesat tersebut agar daerah NTB tidak kondusif. Demikian ditegaskan Kapolda NTB, melalui Kabid Humas AKBP Sukarman Husein, kepada wartawan diruang kerjanya minggu (21/10) malam. Sukarman juga menyayangkan sikap massa yang terkesan anarkis di mapolsek Kediri, Lombok Barat,minggu sore itu Bahkan jatuhnya korban jiwa di Kantor Polisi mengindikasikan bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami hukum di negeri ini."Kami prihatin tentang peristiwa pengrusakan kantor Polsek Kediri dan pembunuhan itu. Kami berharap masyarakat bisa lebih menahan diri dan jangan mudah terpancing isu menyesatkan tersebut", tegasnya. Sukarman juga menghimbau masyarakat agar bisa lebih cermat melihat isu yang berkembang dan menyerahkan kepercayaan penanganannya kepada aparat hukum."Kami dari pihak kepolisian akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait kebenaran isu itu. Kami juga akan menegakkan hukum bagi siapa saja yang telah melanggar", tandas Sukarman. Dia juga berjanji akan segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu motif apa yang digunakan pelaku sehingga menyebar isu yang meresahkan masyarakat. "Sms yang mengatasnamakan kapolres itu juga tidak benar. Jadi masyarakat jangan terlalu cepat terpancing", himbaunya.Seperti informasi sebelumnya, kantor mapolsek Kediri Lombok Barat diserbu ribuan massa, Minggu (21/10) sore. Menyusul ditangkapnya seorang pria misterius yang dicurigai sebagai anggota sindikat penculikan anak yang beberapa pekan terakhir menjadi isu hangat di tengah masyarakat Lombok.Pria misterius tersebut tewas seketika setelah dihakimi massa yang beringas. Selain itu kantor mapolsek Kediri juga diluluhlantakkan massa yang emosi. Hal ini disayangkan terjadi mengingat isu penculikan anak di pulau seribu masjid ini sejauh ini belum bisa dibuktikan kebenarannya. (Lan)

Sumber: http://www.portalentebe.com/2012/10/isu-penculikan-anak-di-lombok.html


Ruang Baru


Gedung Kelompok Belajar “PAUD LESTARI” di Desa Kekait Kec.Gunungsari hari ini Senin tanggal 22 Oktober 2012 sudah mulai di tempati kegiatan bermain dan belajar mengajar. sekarang anak didik PAUD sudah mempunyai ruang belajar dan bermain sendiri yang selama ini memakai salah satu ruangan di rumah salah seorang warga Kekait Daye. Dengan adanya gedung belajar PAUD kali ini diharapkan anak didik akan lebih semangat, ceria dalam bermain dan belajar, Selesainya pembangunan gedung PAUD tersebut merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi ketua pengelola karena  pembangunan gedung belajar PAUD selesai dengan baik sesuai dengan harapan.

Jumat, 19 Oktober 2012

SELAMATAN



Alhamdulillahi Robbil Alamin………
Ruang Belajar yang baru PAUD LESTARI sudah rampung dikerjakan dan beberapa alat bermainpun sudah ditempatkan pada halaman. Acara selamatan ruang belajar PAUD LESTARI dilaksanakan pada hari Jum'at pukul 18.30 Wita yang dihadiri oleh beberapa Toga dan Tomas Kekait Daye Desa Kekait untuk memberikan Do'a 
suka cita terpancar dari wajah peserta didik yang tidak sabaran untuk menempati tempat mereka yang baru ada juga yang mencoba alat permainan yang baru saja ditempatkan untuk mereka.


MAKAN BEKAL BERSAMA



Setelah senam pagi di laksanakan tibalah saat yang di tunggu oleh anak-anak yaitu buka bekal bersama, anak-anak berbaris membuat antrian untuk cuci tangan secara bergantian, Ibu Guru memberikan bimbingan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun lalu dibilas dengan air sampai bersih. Selesai cuci tangan anak-anak masuk kelas dan duduk membuat lingkaran, setelah semua berkumpul, Ibu Guru meminta salah seorang dari anak-anak untuk memimpin Do’a, dengan serentak terdengar suara do’a mengalun dari ruang kelas tempat acara buka bekal bersama dilaksanakan, “Amin..” ucap mereka tanda do’a berakhir, Sebelum  makan  bersama,  Ibu Guru mengecek  apakah  ada  anak yang tidak membawa makanan. Jika ada, Ibu Guru menanyakan siapa yang mau  memberi makan/sodakoh  pada  temannya (mengenalkan konsep berbagi), anak-anak di bimbing untuk makan dengan tatacara makan yang baik (adab makan). Setelah selesai makan anak-anak diajak untuk membersihkan bekas makanan dan membuang bungkus ketempat sampah.