Memiliki
anak cerdas merupakan dambaan semua orang tua. Namun tahukah Anda bahwa orang
tua dapat mendidik anak agar kecerdasannya dapat dirangsang sejak
masih dalam kandungan? Bahkan sejak masih janin, orang tua dapat melihat
perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus
memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis,
kasih sayang, dan stimulasi. Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa
lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi
oleh sejumlah fakor. Secara prinsip, perkembangan positif kecerdasan sejak
dalam kandungan bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Diantaranya
adalah:
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi
bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil,
gizinya harus cukup. Artinya ,asupan protein,karbohidrat,dan mineralnya
terpenuhi dengan baik. Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang
akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan
nutrisi itu sendiri , sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung,
melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi,
makanan dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika hamil, dari
segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal
secara nutrisi.
Tapi,
memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya boleh
dikatakan masih ajarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Bahkan
kadang ada kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan
yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal
mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua
seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.
Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang
Seorang ibu harus menerima kehamilan itu dengan
hati yang ikhlas dan bahagia, yakni kehamilan yang benar-benar dikehendaki.
Tanpa kasih sayang, tumbuh kembang bayi tidak akan optimal. Si ibu hamil harus
siap dan dapat menerima resiko dari kehamilannya. Risiko tersebut misalnya,
seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir kehamilannya
akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi disisi lain
juga merasa tergangu dengan kehamilannya. Kondisi seperti ini tidak kondusif
untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya.
Selain itu, ada faktor psikologis yang mempengaruhi
perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi
atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen
antara istri dan suami. Tanpa komitmen diantara keduanya, kehamilan itu bisa
dianggap mengganggu. Selain komitmen juga harus ada dukungan ( support ). Tanpa
support, walaupun ada komitmen dari suami dan keluarga, namun masih dapat
mengurangi perkembanan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. Jadi,
variabel kasih sayang adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang
tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati
tentram.
Perhatian Penuh Ibu Hamil Terhadap Kandungannya
Maksudnya
adalah ibu hamil dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada
bayi dam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya
gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa
senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
Sebaliknya, jika si ibu selalu merasa tertekan, terbebani,
gelisah, dan stress, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung
rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimulasi
dan juga ikut gelisah. yang paling baik adalah stimulasi berupa suara-suara,
elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk
ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya,
karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi. Stimulasi ini
akan lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia diatas enam bulan.`Sebab,
pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai berfungsi.
Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu harus
tetap menjaga nutrisi yang di dapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu
diimunisasi, misalnya dengan suntikan TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan
dokter secara berkala. Awalnya bisa sebulan sekali, dan pada usia kehamilan
tujuh bulan menjadi dua kali dalam sebulan. Selanjutnya diperketat menjadi
seminggu sekali pada usia kehamalan sembilan bulan. Disarankan untuk tidak
minum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak
bayi. Obat-obatan itu hanya omong kosong. Pemberian obat-obatan semacam itu
percuma saja, dan tidak bepengaruh apa-apa. Yang penting ciptakan saja
lingkungan yang mendidik, yaitu tiga faktor diatas. Stumulasi
positif, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari
stimulasi ini diharapkan keika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas,
melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Stimulasi juga dapat
menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.
Sumber :
http://bidanku.com/index.php?/kiat-menciptakan-anak-cerdas-sejak-dini#ixzz2QpHP58u6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar